Detail Berita
PLT WALIKOTA BUKA DISKUSI PUBLIK PERSIAPAN GENERASI MUDA DI ERA GLOBALISASI

PLT WALIKOTA BUKA DISKUSI PUBLIK PERSIAPAN GENERASI MUDA DI ERA GLOBALISASI

Jumat, 18 Oktober 2013, 16:47:15 | Dibaca: 8401


Plt Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S Msi yang diwakili Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Marah Husin Lubis SH didampingi Kadis Kominfo Kota Medan Drs Darussalam Pohan MAP membuka Diskusi Publik dengan tema penyiapan generasi muda menghadapi tantangan era globalisasi di Santika Internasional Convention Center Jalan Pengadilan, Senin (27/05/2013).

 

Diskusi publik yang diselenggarakan atas kerja sama Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Dinas Kominfo Kota Medan membahas bahaya pornografi, penyalahgunaan narkoba,Praktek Perdagangan orang (TPPO) serta HIV/AIDS yang nantinya dapat mencegah generasi muda dari bahaya tersebut.

 

Narasumber diskusi publik ini yaitu Direktur Diseminasi Informasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Drs Gun Gun Siswadi Msi, Psikolog/Aktivis HIV/AIDS Baby Jim Aditya Msi dan dari Dinas Kesehatan kota Medan Drg HJ Irma Suryani MKM dimana Peserta diskusi tersebut Siswa/Siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) se – Kota Medan baik Negeri maupun Swasta dan Mahasiswa dari Universitas dan Perguruan Tinggi.

 

Staf Ahli bidang hukum dan politik Marah Husin dalam membacakan sambutan Plt Walikota Medan mengatakan Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengakibatkan pertukaran informasi antar benua bisa dihitung dalam hitungan detik. TIK juga mampu mendatangkan sesuatu yang positif, terutama untuk menumbuhkan motivasi peningkatan inovasi, kreativitas.

 

"Namun, fenomena globalisasi terutama mengenal TIK dapat mendatangkan sesuatu yang positif, terutama untuk menumbuhkan motivasi peningkatan inovasi,kreativitas, termasuk juga untuk kaum muda. Di sisi lain kalau tidak hati-hati juga akan berdampak negatif karena hal tersebut terkait pertukaran informasi," kata Marah Husin saat membacakan sambutan Plt Walikota.

 

Menurut Marah Husin Diskusi publik yang di gelar oleh  Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi - Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik dengan tema "Penyiapan Generasi Muda Menghadapi Tantangan Di era Globalisasi " dinilai sangat strategis mendiskusikan anak muda, karena tantangan ke depan globalisasi tidak mungkin dihindari.

 

"Oleh karena itu, yang paling penting adalah menyiapkan generasi muda kita khususnya dan ketahanan budaya, juga mental, pengetahuan, spriritual, dan yang paling penting adalah penyiapan ketahanan agama harus disiapkan dari sejak dini," Marah husin.

 

Marah Husin menekankan, perlu menyiapkan generasi muda seperti yang disebut dengan generasi muda pemilik masa depan, generasi muda penerus bangsa, kemajuan dan kemunduran suatu bangsa terletak di pundak generasi muda, hancurnya generasi muda merupakan hancurnya suatu bangsa, ternyata secara psikologis kadang menjadi beban bagi generasi muda itu sendiri.

 

Diakhir sambutannya Marah Husin mengatakan, Supaya hal tersebut tidak menjadi beban generasi muda, maka generasi muda harus mengantisipasi untuk mempersiapkan diri di berbagai aspek kehidupan Aspek-aspek yang harus dipersiapkan oleh ganerasi muda yaitu ketahanan spiritual, moral, mental dan intelektual, dan yang paling penting adalah harus bisa melakukan penguasaan dalam bidang iptek.

 

“Dalam era globalisasi ke lima aspek tersebut sangat dibutuhkan bagi generasi muda untuk menghadapi tantangan jaman yang semakin komplek akibat pertumbuhan TIK yang mengakibatkan fenomena globalisasi”, ujarnya.

 

Dengan demikian generasi muda tidak terjerumus kejurang pemisahan yang dapat menghancurkan masa depan dirinya sendiri, keluarga, bangsa dan negara. Walaupun tidak dipungkiri lagi akibat dari adanya globalisasi dapat berubah pola kehidupan manusia pada saat ini. Dalam situasi seperti itu sangat sulit menerima atau menolak globalisasi.

 

Kalau menolak perubahan tentu ketinggalan terutama dalam pengembangan TIK, lebih jauh lagi kemajuan ilmu pengetahuan. Namun, jika menerima maka berbagai risiko terutama pengaruh negatif dari berbagai budaya. "Dengan demikan kita harus menyiapkan sendiri, mungkin mengantisipasi terutama memperkuat nilai-nilai religious pencerahan agama," kata Staf Ahli Walikota.

 

Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan